Sabtu, 15 September 2012

SOAL JARINGAN HEWAN


Pilihan ganda Latihan contoh Soal dan Jawaban Struktur Hewan 20 butir. 5 uraian Latihan contoh Soal dan Jawaban Struktur Hewan.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang serupa disebut ….
a. uniseluler
b. organ
c. jaringan
d. sistem jaringan
e. sistem organ
2. Gambar berikut merupakan bentuk jaringan ….
soal jaringan hewan
a. epitel pipih selapis
b. epitel kubus lapis banyak
c. epitel pipih lapis banyak
d. epitel batang lapis banyak
e. epitel batang selapis
3. Jaringan yang memiliki kemampuan untuk memendek dan memanjang (kontraksi dan relaksasi) adalah ….
a. epitel kubus
b. otot
c. hati
d. tulang rawan
e. darah
4. Jaringan yang tidak akan bertambah banyak pada orang dewasa adalah ….
a. sel darah merah
b. sel saraf
c. sel darah putih
d. sel epitel
e. jaringan tulang
5. Suatu jaringan yang hanya terdiri atas sel saja adalah ….
a. darah
b. jaringan penyokong
c. jaringan penyambung
d. tulang rawan
e. epitel
6. Jaringan tulang rawan yang lokasinya terdapat di telinga bagian luar, epiglotis, dan laring adalah ….
a. tulang rawan elastik
b. tulang rawan fibrosa
c. tulang rawan hialin
d. tulang rawan kartilago
e. tulang rawan statis
7. Berikut yang bukan merupakan jaringan penyokong atau pengikat adalah ….
a. jaringan tulang rawan
b. jaringan otot
c. jaringan darah
d. jaringan tulang
e. jaringan limfatik
8. Jaringan yang berfungsi sebagai alat transportasi pada manusia adalah jaringan ….
a. ikat tulang
b. lemak
c. darah
d. otot
e. ikat longgar
9. Ditemukan jaringan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. bentuk pipih, kubus, atau silindris;
2. terletak di permukaan organ;
3. berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
Jaringan yang dimaksud adalah ….
a. saraf
b. otot
c. lemak
d. ikat
e. epitel
10. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri berikut.
1. disusun oleh serabut kolagen yang kasar;
2. terdapat kondrosit;
3. terdapat di cakram antartulang belakang.
Jaringan tersebut adalah ….
a. rawan hialin
b. rawan fibrosa
c. rawan elastik
d. tulang kompak
e. tulang spon
11. Berikut adalah ciri-ciri jaringan pada hewan.
I
II
III
Merupakan jaringan penutup permukaan organ
Bentuk selnya bermacam-macam (gelendong, jala, dan lainlain)
Adanya bahan dasar
Berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya
Berfungsi sebagai penggerak alat-alat
tubuh
Berfungsi menghubungkan sel-sel atau organ-organ
Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang tepat adalah ….
a. III merupakan jaringan epitel
b. III merupakan jaringan ikat
c. II merupakan jaringan epitel
d. I merupakan jaringan otot
e. I merupakan jaringan ikat
12. Jaringan epitel pipih berlapis banyak dapat dijumpai pada ….
a. laring
b. dinding vesika urinaria
c. perikardium
d. kelenjar tiroid
e. vagina
13. Organ jantung tidak memiliki jaringan ….
a. jaringan epitel
b. jaringan darah
c. jaringan ikat
d. jaringan saraf
e. jaringan otot polos
Untuk menjawab pertanyaan nomor 14-15, perhatikanlah gambar berikut.
soal jaringan epitel
14. Jaringan epitel pada gambar ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
15. Jaringan ikat ditunjukkan pada gambar oleh nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
16. Berikut ini yang termasuk organ adalah …
a. eritrosit
b. kulit
c. otot jantung
d. epitel pipih pada arteri
e. sistem pencernaan
17. Jaringan akan menyusun organ. Kombinasi jaringan dan organ yang benar adalah ….
a. otot lurik→organ dalam
b. otot jantung→jantung
c. otot polos→otak
d. tulang rawan→ lidah
e. jaringan darah→ usus
18. Organ berikut yang tidak berhubungan langsung dengan sistem pencernaan makanan adalah …
a. usus
b. lambung
c. pankreas
d. hati
e. jantung
19. Sistem saluran pencernaan makanan terdiri atas organ-organ berikut ini.
1. Mulut 6. Usus besar
2. Lambung 7. Anus
3. Usus halus 8. Rektum
4. Duodenum 9. Hati
5. Esofagus 10. Pankreas
Urutan saluran pencernaan makanan dari awal hingga akhir adalah ….
a. 1 – 2 – 4 – 5 – 6 – 3 – 8 – 7
b. 1 – 5 – 9 – 4 – 3 – 6 – 2 – 7
c. 1 – 5 – 2 – 4 – 3 – 6 – 8 – 7
d. 1 – 4 – 2 – 5 – 6 – 3 – 8 – 7
e. 1 – 5 – 4 – 3 – 2 – 7 – 8 – 6
20. Berikut ini beberapa kelompok sistem organ yang benar, kecuali ….
a. mulut, lambung, usus, dan anus
b. ginjal, ureter, dan uretra
c. otot polos, otot jantung, dan otot rangka
d. testis, ovarium, dan alat kelamin
e. faring, laring, trakea, dan bronkus


B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah fungsi jaringan epitel, otot, tulang, saraf, dan ikat pada tubuh hewan?
2. Tuliskan pembagian kelompok jaringan epitel berdasarkan lapisannya!
3. Sebutkan serabut yang menyusun jaringan ikat!
4. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dikelompokkan menjadi beberapa. Sebutkan pengelompokannya dan fungsinya.
5. Apakah perbedaan antara otot jantung dan otot polos?

Minggu, 20 Mei 2012

Sistem Pencernaan Manusia


A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Pada anak berusia 6
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Struktur luar gigi terdiri
atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak
dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung
oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
bagiannya sebagai berikut.
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,
tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
ke rahang.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
selanjutnya.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang
tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut
ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak
peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me-
manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan
menuju lambung
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)
terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan,
epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk
ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk
ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir
di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk
seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan
mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa lambung
terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-
batasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan
atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan
usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan ter-
dapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila
ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot
yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat ber-
kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-
otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh
getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak
pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam
dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi
dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi
bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan
bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas
air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan
enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah
lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim
ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan
pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat
membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama
bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung
dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan
kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana
asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-
molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu
sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini
berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit
demi sedikit.
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-
molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,
molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,
molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam
amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul
gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak
bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini.
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam
dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah
pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan
empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa
air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung
mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang
mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu
juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak
dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh
yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan
zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari
darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi
membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke
peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan
masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum
lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan
aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak
peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.
Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang
menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan
dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-
pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui
saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas
terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-
tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang
mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung
enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-
mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol
hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau
diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian
jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga
diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan
vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh
jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan
sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-
bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam
penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl
–, HCO3
–, dan ion-ion
bivalen. Ion K+
penyerapannya terbatas di jejunum.
Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak
bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk
emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke
dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk
lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-
kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar
(kolon).
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke
bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa
ini masih mengandung banyak air dan garam mineral
yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral
kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar
selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu
bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan
peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian
rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.
Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai
dengan sempurna.

Teori Biogenesis dan Abiogenesis


PENDUKUNG TEORI ABIOGENESIS terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
   1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
   2. Cacing berasal dari tanah, dan
   3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
A) Teori Harold Urey (1893)
Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi pertama kali di atmosfer. Pada saat tertentu dalah sejarah perkembangan bumi, terbentuk atmosfer yang kaya akan CH4 (metana), NH3 (ammonia), H2 (hidrogen) dan H2O (air). Molekul-molekul ini dengan bantuan petir yang menimbulkan loncatan listrik dan sinar kosmik akan membentuk asam amino yang merupakan awal dari kehidupan.
B) Teori Oparin
Oparin sependapat dengan Urey bawah kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai yang bahan-bahannya dari lautan.

PENDUKUNG TEORI BIOGENESIS
A) Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Spallanzani menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:

·        Labu I         : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC    selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.

·        Labu II        : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.
 Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
Labu I         : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
Labu II        : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.

B)     Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :

Langkah I     : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.

Langkah II   : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.

Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :

   1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
   2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup,  dan
   3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup      sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.

Untuk direnungkan,
Pengakuan Evolusionis
Alexander Oparin: “Asal-usul sel masih menjadi teka-teki.”
Tantangan untuk menjelaskan asal usul kehidupan merupakan sumber krisis terbesar yang dihadapi teori evolusi. Alasannya, molekul-molekul organik sangat kompleks dan pembentukannya tidak mungkin dapat diterangkan sebagai suatu kebetulan. Selain itu, telah terbukti bahwa sel organik mustahil terbentuk secara kebetulan.

Evolusionis dihadapkan pada pertanyaan tentang asal usul kehidupan pada perempat kedua abad ke-20. Pakar terkemuka teori evolusi molekuler, evolusionis Rusia, Alexander I. Oparin, menuliskan dalam bukunya “The Origin of Life” yang terbit pada tahun 1936:
“Sayangnya, asal usul sel masih menjadi pertanyaan, yang merupakan titik tergelap dari teori evolusi yang utuh.”

Jeffrey Bada: “Kemunculan kehidupan di bumi adalah masalah terbesar yang belum terpecahkan.”

Sejak Oparin, banyak evolusionis telah melakukan penelitian dan pengamatan untuk membuktikan bahwa sebuah sel dapat terbentuk secara ke-betulan. Akan tetapi, setiap upaya hanya memperjelas desain sel yang kompleks sehingga semakin menggugurkan hipotesis mereka. Profesor Klaus Dose, kepala Institut Biokimia di Universitas Johannes Gutenberg, menyatakan:

Percobaan tentang asal usul kehidupan di bidang kimia dan evolusi molekuler selama lebih dari 30 tahun, menghasilkan persepsi yang lebih baik tentang kompleksitas asal usul kehidupan di bumi ini, dan bukannya memberikan jawaban yang mereka harapkan. Saat ini, semua diskusi mengenai teori-teori dasar dan penelitian di bidang ini berakhir dengan kebuntuan atau pengakuan atas ketidaktahuan. 2

Jeffrey Bada dari Institut San Diego Scripps memperjelas ketidakberdayaan evolusionis terhadap kebuntuan ini  : “Kini, saat meninggalkan abad ke-20, kita masih menghadapi masalah terbesar yang belum terpecahkan sejak awal abad ke-20: Bagaimana kehidupan muncul di muka bumi”

Senin, 19 Maret 2012

SOAL UTS KELAS X . (Latihan)


MATERI     : BAB 1 "KEANEKARAGAMAN" BAB 2 "PLANTAE"

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang benar!
1. Penyebab adanya keanekaragaman adalah . . . .
a. adanya variasi dari faktor genetik
b. adanya variasi lingkungan yang berbeda-beda
c. interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan
d. interaksi antara sesama faktor genetik
e. interaksi antara sesama faktor lingkungan
2. Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dari . . . .
a. indeks keanekaragaman
b. habitat keanekaragaman
c. spesies yang telah punah
d. laju keanekaragaman
e. populasi penyusun ekosistem
3. Dua individu yang menempati daerah yang sama dapat disebut satu spesies apabila . . . .
a. penyusun gennya sama
b. makanan dan tingkah lakunya sama
c. dapat saling kawin dan keturunannya fertil
d. habitat dan makanannya sama
e. cara reproduksinya sama
4. Variasi jenis makhluk hidup yang terjadi secara buatan atau rekayasa genetika dapat dihasilkan melalui persilangan atau mutasi. Contohnya adalah . . . .
a. kelapa gading
b. kelapa hibrida
c. kelapa hijau
d. kelapa kopyor
e. kelapa sawit
5. Yang merupakan aspek pencirian ekosistem adalah perbedaan . . . .
a. faktor biotiknya
b. energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya
c. faktor-faktor fisiknya
d. faktor-faktor kimianya
e. lama hidup makhluk hidup penyusunnya
6. Di bawah ini adalah penyebab biodiversitas di Indonesia sangat unik, kecuali . . . .
a. keanekaragaman tinggi
b. memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihana
c. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan impor dari negara lain
d. terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka
e. Indonesia kaya akan flora Malesiana
7. Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australian, yaitu . . . .
a. banyak hewan berkantung
b. terdapat berbagai jenis hewan primata
c. terdapat berbagai hewan endemik
d. spesies mamalia berukuran tubuh besar
e. terdapat berbagai jenis burung yang bersuara merdu
8. Di bawah ini adalah nama-nama hewan:
1) Harimau jawa
2) Ular sawah
3) Tikus
4) Burung maleo
5) Komodo
6) Badak bercula satu
Adapun yang termasuk hewan endemik di Indonesia adalah . . . .
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 2 – 3 – 4 – 5
c. 3 – 4 – 5 – 6
d. 1 – 4 – 5 – 6
e. 2 – 3 – 5 – 6
9. Hewan endemik adalah hewan yang . . . .
a. ada pada berbagai wilayah
b. selalu berpindah-pinah
c. menampakkan diri pada waktu tertentu
d. ada pada wilayah tertentu
e. berada pada wilayah perbatasan
10. Kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati adalah . . . .
a. introduksi spesies eksotik
b. reboisasi
c. pemuliaan
d. pembuatan taman-taman kota
e. konservasi plasma nutfah
11. Tumbuhan lumut disebut sebagai peralihan dari tumbuhan berthallus ke tumbuhan berkormus karena . . ..
a. mengalami pergiliran keturunan
b. bereproduksi dengan spora
c. tidak berkambium
d. tidak memiliki berkas pembuluh
e. termasuk tumbuhan tingkat rendah
12. Pada tumbuhan paku, daun yang berfungsi menghasilkan spora adalah . . . .
a. tropofil
b. sporofil
c. sporofit
d. makrofil
e. mikrofil
13. Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri berkayu, daun majemuk, dan bunga dengan mahkota seperti kupu-kupu termasuk . . . .
a. Orchidaceae
b. Myrtaceae
c. Papilionaceae
d. Rubiaceae
e. Arecaceaew
14. Daur hidup tumbuhan lumut diawali dari spora yang jatuh di tempat yang lembap akan tumbuh menjadi . . .
a. protalium
b. protonema
c. sporofit
d. sporogonium
e. tumbuhan lumut
15. Padi, jagung, rumput, alang-alang termasuk ke dalam famili . . . .
a. Poaceae
b. Malvaceae
c. Papilionaceae
d. Euporbiaceae
e. Zingiberaceae
16. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari keanekaragaman hayati, yaitu ….
a. variasi bentuk d. variasi jumlah
b. variasi kromosom e. variasi sifat
c. variasi penampilan
17. Berikut ini adalah pasangan spesies yang dapat menghasilkan keturunan fertil, yaitu ….
a. ayam dan itik
b. kuda dan keledai
c. kucing dan harimau
d. kucing anggora dan kucing persia
e. keledai dan zebra
18. Organisme yang hanya memiliki persebaran di suatu daerah saja dinamakan ….
a. ex situ d. organisme khas
b. in situ e. endemik
c. peralihan
19. Berikut adalah contoh hewan endemik dari daerah bagian timur, yaitu ….
a. macan kumbang d. badak jawa
b. orangutan e. burung merak
c. bekantan
20. Pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya disebut pelestarian ….
a. in situ d. khusus
b. ex situ e. cagar alam
c. alami
21. Berikut adalah vegetasi khas yang terdapat pada ekosistem gurun, yaitu ….
a. tanaman semak d. lumut
b. kaktus e. tanaman paku
c. rumput
22. Berikut ini adalah nama ilmiah beberapa organisme.
1. Felix tigris
2. Gallus gallus domestica
3. Felix domestica
4. Oryza sativa
Dari keempat organisme tersebut manakah yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah ….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 4 e. 2 dan 4
c. 1 dan 3
23. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati harus mulai dilakukan dari sekarang. Berikut ini yang bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah ….
a. semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. terganggunya habitat
c. rusaknya suatu ekosistem
d. rendahnya kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian suatu organisme
e. keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial tinggi
24. Adanya variasi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup menunjukkan bukti keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman ini berdasarkan pada ….
a. tingkat gen d. tingkat filogenik
b. tingkat jenis e. tingkat ekologi
c. tingkat eksositem
25. Salah satu contoh hewan peralihan di Indonesia adalah ….
a. anoa d. kadal berjumbai
b. orangutan e. kangguru pohon
c. macan kumbang
26. Berikut bukan ciri dari Regnum Plantae, yaitu ….
a. memiliki kloroplas
b. dinding sel tersusun atas selulosa
c. memiliki alat reproduksi berupa bunga
d. uniseluler prokariot
e. memiliki ikatan pembuluh
27. Pada Bryophyta, gamet jantan dihasilkan oleh ….
a. antheridia d. sel telur
b. sel sperma e. spora
c. arkegonia
28. Perhatikan bagan berikut.
bagan
X, Y, dan Z berturut-turut adalah ….
a. sperma, sel telur, protalium
b. protalium, sel telur, sperma
c. protalium, sperma, sel telur
d. sel telur, sperma, protalium
e. sporofit, sel telur, sperma
29. Tumbuhan tidak berbiji yang menghasilkan spora dengan ukuran sama disebut juga ….
a. homospora d. mikrospora
b. heterospora e. makrospora
c. paku peralihan
30. Berikut adalah contoh spesies divisio Psilophyta, yaitu ….
a. Asplenium nidus d. Psilotum
b. Marchantia e. Equisetum
c. Lycopodium
31. Berikut bukan merupakan divisio dari tumbuhan Gymnospermae adalah ….
a. Coniferophyta d. Cycadophyta
b. Ginkgophyta e. Gnetophyta
c. Lycophyta
32. Selaginella merupakan paku heterospora karena ….
a. menghasilkan spora yang sama
b. menghasilkan gamet yang sama
c. menghasilkan gamet yang berbeda jenis
d. menghasilkan spora yang berbeda
e. menghasilkan spora yang berbeda jenis
33. Tumbuhan berbiji telah memiliki suatu bahan yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Bahan yang dimaksud adalah ….
a. air d. biji
b. mineral e. zat hara
c. klorofil
34. Perhatikan gambar berikut.
Benang sari ditunjukan oleh nomor
Benang sari ditunjukan oleh nomor
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
35. Arkegonia ditunjukan oleh nomor
Arkegonia ditunjukan oleh nomor
a. 1 d. 6
b. 3 e. 8
c. 4
35. Salah satu bentuk sporofit pada tumbuhan tidak berbiji adalah ….
a. tropofil d. sporangium
b. sorus e. indusium
c. strobilus

KUNCI JAWABAN !

1.C 2.A
3.C 4.B
5.B 6. C
7. A 8. D
9. D 10. A
11. D 12. B
13. C 14. B
15. A 16. c 21. b
17. d 22. c
18. e 23. e
19. e 24. a
20. a 25. a
26. d 33. c
27. a 34. b
28. c 35. d
29. a 30. d 31. c 32. e